BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Filsafat
merupakan aktivitas menelaah sebuah objek kajian yang diarahkan untuk menjawab
beberapa pertanyaan secara mendalam. Radikal, sistematis, dan universal
merupakan tiga identitas yang menjadikan filsafat teramat menarik untuk menjadi
bahan kajian. Berfilsafat merupakan kegiatan penelaahan, penalaran atau
argumentasi secara mendasar tentang masalah-masalah tertentu, dan pendalaman
yang ditekankan pada bidang yang lebih di minati dari pada msalah-maslah lain.
Lebih-lebih
jika pendidikan Islam dipandang sebagai disiplin ilmu pengetahuan di antara
disiplinilmu-ilmu lainnya, maka ilmu pengetahuan pendidikan Islam perlu disusun
dan disistematisir sebagai bulat yang memasukkan Filsafat Pendidikan Islam
sebagai komponen dasar yang mutlak.
Di
dalam Filsafat Pendidikan Islam, terdapat bebearap bidang yang dikaji di dalam
nya. Bidang kajian tersebut meliputi kosmologi, antoogi, epistimologi, dan
aksiologi yang akan dibahas lebih rinci.
B.
RUMUSAN MASALAH
Melihat latar belakang pebnulisan makalah ini maka
penulis menyimpulkan beberapa rumusan masalah di antaranya yaityu:
1. Apa pengertian Filsafat?
2. Apa pengertian Filsafat
Pendidikan?
3. Apa saja bidang kajian
Filsafat Pendidikan Islam?
C.
TUJUAN
Penulis membuat makalah ini dengan tujuan agar
pembaca dapat memahamhi apa saja bidang kajian dari Filsafat Pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
1. Arti Filsafat
Filsafat merupakan aktivitas menelaah
sebuah objek kajian yang ingin menjawab beberapa pertanyaan secara mendalam tentang
hakikat objek tersebut. Kattsoff mengemukakan bahwa filsafat merupakan usaha
untuk mengetahui. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa berfilsafat merupakan
kegiatan penelaahan, penalaran atau argumentasi secara mendasar tentang
masalah.
Jadi filsafat merupakan studi tentang
seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara mendalam atau kritis
dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
2.
Arti Pendidikan
Pendidkan adalah pembelajaran pengetahuan,
keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi
ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian.
Dengan demikian jelaslah bahwa filsafat
pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.
Oleh karena itu ada kaitan dengan pendidikan.
B. Bidang
Kajian Filsafat Pendidikan
Dalam rangka menggali, menyusun dan mengembangkan
pemikiran kefilsafatan tentang pendidikan, terutama pendidikan Islam, kiranya
perlu didikuti pola dan sistem pemikiran kefilsafatan pada umumnya.
Adapun pola dan sistem pemikiran kefilsafatan sebagai
suatu ilmu adalah:
1.
Pemikiran kefilsafatan harus bersifat sistematis,
artinya bahwa cara berpekirnya bersifat logis dan rasional tentang hakikat
permasalan yang dihadapi.
2.
Tinjauan terhadap permasalahan yang dipikirkan
bersifat radikal artinya menyangkut persoalan-persoalan yang mendasar sampai
akar-akarnya.
3.
Ruang lingkup pemikirannya bersifat universal.
Pola dan sistem berpikir filosofis demikian
dilaksanakan dalam ruang lingkup yang menyangkut bidang-bidang kajian filsafat
pendidikan Islam.
Secara umum, bidang kajian filsafat cukup
luas dan meliputi berbagai jenis bidang kajian. Menurut Titus (1959) yang
dikutip oleh Anna Pudjiadi (1987), cabang-cabang yang dibahas dalam filsafat
meliputi logika, metafisika, epistemologi, dan etika.
Adapun menurut Muzzayin Arifin, ruang lingkup
kajian filsafat pendidikan Islam meliputi bidang-bidang sebagai berikut.
1.
Cosmology
, yaitu suatu pemikiran dalam permasalahan yang berhubungan dengan alam
semesta, ruang dan waktu. Kenyataan hidup manusia sebagai ciptaan Tuhan serta
proses kejadian dan perkembangan hidup manusia di alam nyata.
2.
Ontology yaitu suatu pemikiran tentang asal usul kejadian
alam semesta, dari mana dan ke arah mana proses kejadiannya. Pemikiran
ontologis akhirnya akan menentukan suatu kekuatan yang menciptakan alam semesta
ini. Apakah pencipta itu Monisme ataukah Dualisme atau Pluralisme. Dan apakah
kekuatan penciptaan alam semesta ini bersifat kebendaan ataukah bersifat roh.
Dan arti daro ontologi yaitu berasal dari
bahasa Yunani “ontos” yang artinya “ yang ada” dan “logos” berarti
“penyelidikan tentang”. Ontologi membicarakan tentang asas-asas rasional dari
yang ada, berusaha untuk mengetahui esensi yang terdalam dari yang ada.
3.
Epistimology yaitu pemikiran tentang apa dan
bagaimana sumber pengetahuan manusia diperoleh, apakah dari akal pikiran
(aliran Rationalisme) atau dari pengalaman panca indera (aliran Empirisme) atau
dari ide-ide (aliran Idealisme) ataukah dari Tuhan (aliran Theologisme)
Epistimologi merupakan cabang filsafat
pendidikan yang menyelidiki asal mula, susunan. Metode-metode, dan sahnya
pengetahuan. Sebagai contoh permasalahan mendasar yang dikaji adalah
a.
Apakah mengetahui itu?
b.
Apakah yang merupakan dasar atau sumber
pengetahuan kita?
c.
Bagaimana cara kita mengetahui apabila kita
mempunyai pengetahuan?
d.
Bagaimana cara kita membedakan antara pengetahuan
dan pendapat?
e.
Apakah yang merupakan bentuk pengetahuan itu?
f.
Corak-corak pengetahuan apakah yang ada?
4.
Axiologi yaitu suatu pemikiran tentang masalah
nilai-nilai termasuk nilai-nilai tinggi dari Tuhan. Misalnya nilai moral, nilai
agama, nilai estetika.
Filsafat pendidikan yang membahas permasalahan
pendidikan Islam tidak berarti membatasi diri pada permasalahan di dalam ruang
lingkup kehidupan beragama umat Islam semata, melainkan juga menjangkau
permasalahan yang luas yang berkaitan dengan pendidikan bagi umat Islam.
Dengan demikian, seluruh permasalahan yang
menyangkut kehidupan umat manusia yang berpengaruh terhadap kehidupan umat
Islam juga termasuk pemikiran Filsafat Pendidikan Islam misalnya, masalah
pendidikan yang berkaitan dengan Ilmu dan Pengetahuan dan Teknologi, masalah
perubahan sosial, masalah kependudukan, masalah demoralisasi dan sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar